Kamis, Mei 27

KOMUNIKASI DAN PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK DAN KELUARGA

KOMUNIKASI DAN PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK DAN KELUARGA


KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Komunikasi dapat berbentuk verbal, nonverbal, atau abstrak.
KOMUNIKASI VERBAL
KEKUATAN KATA : Dengan belajar mengenali bagaimana pasien dan professional kesehatan menggunakan bahasa untuk memanipulasi kenyataan, seseorang juga dapat belajar tentang bagaimana mengubah persepsi dan berkomunikasi secara lebih efektif.
BAHASA PENGINDRAAN: Bahasa penghindraan mengindikasikan bahwa seseorang ingin menyembunyikan sesuatu, terutama pertasaannya. Akibatnya, sikap menerima seseorang menggunakan kalimat eufenisme hanaya akan membiarkan rasa takut tetap berlanjut dan tidak pernah membantu orang tersebut menghadapinya.
BAHASA PENGALIHAN :Bahasa pengalihan digunakan untuk melindungi individu dari kenyataan atau situasi menyakitkan ketika suatu topic terlalu menyakitkan untuk dibicarakan.
KOMUNIKASI NONVERBAL
PARALANGUAGE
Pesan juga dapat disampaikan secara nonverbal, atau paralanguage melalui nada suara, jeda, intonasi, kecepatan, volume, dan penekanan dalam berbicara. Paralanguage merupakan petunjuk yang sangat berharga terhadap perasaan dan perhatian seseorang. Bahkan anak-anak tertentu, berespons dengan penuh perhatian pada suara yang lambat, sama, dan teratur.
Perilaku Responsif dan tidak responsive
Individu berespons satu sama lain melalui perilaku responsive, seperti menganggukkan kepala, menggunakan kontak mata langsung, mengulangi atau meminta klarifikasi, dan mengeluarkan komentar yang sesuai, atau perilaku tidak responsive, seperti mengetuk-ngetukkan jari, berbalik dari pembicara, menghindari kontak mata, dan menginterupsi (Seidel dkk, 1999).

PEDOMAN UNTUK KOMUNIKASI DAN WAWANCARA
Metode komunikasi dengan orang tua berdasarkan profesionalisme yang paling banyak digunakan adalah proses wawancara. wawancara merupakan suatu bentuk spesifik komunikasi yang mengarah pada tujuan. Ketika perawat berbicara dengan anak-anak dan orang dewasa, mereka berfokus pada individu untuk menentukan orang seperti apa mereka, model penyelesaian masalah yang biasa mereka gunakan, bantuan diperlukan dan cara mereka bereaksi terhadap konseling.
MENETAPKAN SUATU RUANG LINGKUP UNTUK KOMUNIKASI
1. Perkenalan yang tepat
Perkenalakan diri kepada anggota keluarga yang hadir. Sebutkan orang tua atua orang dewasa lain dengan sebutan yang sesuai, seperti “bapak atau Ibuk” kecuali mereka menyukai dengan sebutan lain. Catat nama yang disenangi dalam rekan medic.
2. Peran klarifikasi dan penjelasan pada wawancara
Selama perkenalan, penting untuk mengklarifikasi peran khusus perawat dalam ruang lingkup perawat misalanya, perawat yang melakukan wawancara dapat merupaka praktisi perawa pediatric, staf perawat diruang rawat inap, perawat klinik an perawat kantor, perawat kunjungan atau perawat sekolah.
3. Pendekatan awal
Untuk membuat keluarga merasa nyaman dan mengembangkan hubungan saling percaya, awalai wawancara dengan beberapa percakapan umum.
4. Menjamin privasi dan kerahasiaan
Lingkungan fisik harus semaksimal mungkin untuk menunjang privasi, dengan tetap meminimalkan distraksi seperti interupsi, kebisingan atau aktifitas lain yang terlihat.
PRIVASI KOMPUTER DAN APLIKASI DALAM KEPERAWATAN
Privasi dan keamanan informasi kesehatan ini telah menjadi perhatian besar sepanjang asuhan kesehatan komunitas. Setiap orang yang mengakses informasi kesehatan yang bersifat rahasia dituntut untuk melakukan pengelolaan keamanan untuk menjaga kerahasiaanya. Dua aplikasi kesehaan yang penting adalah :
a. pengiriman catatan, termasuk faks dan email
b. tele medicine ( pengobatan jarak jauh), merupakan kemampuan konferensi video dua arah, transmisi hasil radiografi, dan konsultasi klinis antara lokasi setempat dengan sumber-sumber sentralnya.
TRIASE TELEPON DAN KONSELING
Tanggung jawab perawat semakin meningkat untuk mengkaji gejala-gejala dan penilaian klinis anak guna asuhan medis lebih lanjut (triase) via laporan telepon. Paling sering masalah kesehatan dikaji dan di prioritaskan berdasarkan urgensi, dan penanganan diberikan melalui pelayanan telepon.
KOMUNIKASI DENGAN KELUARGA
Komunikasi dengan Orang Tua (Mendorong Orang Tua untuk Berbicara)
Menawarkan kesempatan untuk menentukan status kesehatan dan perkembangan anak, dan informasi tentang factor yang mempengaruhi kehidupan anak.
Mengarahkan Fokus
Menggunakan pertanyaan terbuka atau luas, diikuti dengan pertanyaan yang mengarah pada focus pertanyaan.
Mendengarkan dan Kesadaran Budaya
persepsi perawat terhadap prilaku orang tua dipengaruhi oleh persepsi, prasangka, dan asumsi mereka sendiri, yang dapat melibatkan stereotip, ras, agama dan budaya.
Menggunakan Teknik Diam
Diam memungkinkan orang yang diwawancarai menyeleksi pikiran dan perasaan dan mencari respon-respon terhadap pertanyaan.
Bersikap Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dialami oleh orang lain dalam kerangka acuan orang tersebut.
Mendefenisikan Masalah
Untuk sampai pada penyelesaian masalah, perawat dan orang tua harus sepakat bahwa memang ada suatu masalah.
Menyelesaikan Masalah
Orang tua yang dilibatkan dalam proses penyelesaian masalah cenderung untuk terus mengikuti berbagai tindakan yang dilakukan.
Memberikan Pedoman Antisipasi
Secara tradisional, pedoman antisipasi telah difokuskan pada penyediaan informasi untuk keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan normal, juga praktik pemeliharaan anak.
Menghindari Hambatan Komunikasi
Banyak hambatan berasal dari pewawancara, seperti membicarakan nasihat yang tidak terbatas atau membentuk kesimpulan sebelum jelas bukti-buktinya.
Berkomunikasi dengan Keluarga melalui Penerjemah
Dalam kasus ini penting untuk mendapatkan informasi melalui pihak ketiga, seorang penerjemah. Pedoman khusus untuk menggunakan seseorang penerjemah dewasa terdapat dalam kotak pedoman.

BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK
Hal yang sangat membantu dalam upata aktif berteman dengan anak adalah berbicara dengan anak dan orang tua tetapi berbicara tentang aktifitas yang tidak melibatkan anak secara langsung sehingga memberi kesempatan pada anak untuk mengobservasi dari posisi yang nyaman.hindari posisi maju yang tiba-tiba cepat,tersenyum lebat,kontak mata yang lama,atau gerakan tubuh yang dapat dilihat sebagai tindakan mengancam.
KOMUNIKASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN PROSES BERFIKIR
1. Tahap periocutionary :perilaku komunikasi yang tidak terarah
2. Tahap illotionary :tujuan yang benar dalam upaya komunikasi yang terarah
3. Locutionary:perilaku komunikasi yang terarah dan menggunakan simbol-simbol (Hoge dan parette,1995)
• Masa Bayi
Bayi menagis dan berguman ketika merasa kenyang dan menagis ketika mengalami tekanan.tangisan dicetuskan oleh stimulus yang tidak menyenangkan dari dalam atau dari luar,deperti lapar,nyeri, pengekanagn tubuh atau kesepian
• Masa Kanak –Kanak Awal
Anak-anak berusia kurang dari 5 tahun bersifat egeosentris.oleh kerena itufokuskan komunikasi pada mereka . pengalaman orang lain tidak menarik bagi mereka menggunakan penganlaman anak lain sebagai upaya untuk menperoleh kerja sama anak yang sangat kecil akan sia-sia.
• Masa Sekolah
Anak usia sekolah memiliki tingkat kekhawatiran terhadap integritas tubuhnya.anak terlihat sangat sensitif terhadap segala sesuatu yang sianggap mengancam atau yang menjadi indikasi yang akan mengancam tubuhnya.
• Masa Remaja
Ketika anak memasuki usia remaja,pemikiran dan operilaku mereka berflutasi pada masa anak dan masa orang dewasa.mereka tumbuh dewasa dengan cepat menuju kearah kematangan yang mungkin melampaui kemampuan koping mereka.
TEHNIK KOMUNIKASI
Berbagai tehnikverbal dapat digunakan untuk mendukung komunikasi.tehnik lain dapat disajikan melelui “permainan kata-kata”,yang sering di terima dengan baik oleh anak-anak dan orang dewasa,membicarakan perasaan mereka adalahhal yang sulit dan komunikasai verbal juhstru dapat lebih menegangkan darim pada mendukung.
TEHNIK KOMUNIKASI YANG KREATIF DENGAN ANAK
• Tehnik Verbal
Pesan “saya”
Hubungkan perasaan tentang sesuatu perilaku dengan kata “saya” uraikan efek perilaku pada seseorang.hindari penggunaan kata “kamu”karena terkesan menghakimmi dan menimbulkan sikap defensif.contoh
Tehnnik Orang Ketiga
Melibatkan pwengekspresian suatu perasan dengan mengunakan kata ganti lorang ketiga (“ia””mereka’). kurang mengancam dibandingkan menanyakan secara langsung bagaimana perasan mereka kerena tehnik inin memberi kesempatan bagi mereka untuk setuju atau tidak setuju tanpa menjadi defensif.
Memfalitasi Respons
Formula untuk memfasilitasi respon :”kamu merasa karena-----“contoh jika anak menyatakan,”saya benci datang kerumah sakit dan mendapat suntikan,”respon fasilitatifnya adalah,”egkau merasa tidak bahagia karena semua hal yang dihadapkan pada mu”
Tehnik Bercerita
Gunakan bahasa anak untuk masuk ke dalam area pemikiran mereka sambil melewati hambatan-hambatan atau rasa takut yang disadari.
Saling Bercerita
Mengungkapkan pemikiran anak dan berupaya untuk mengubah persepsi atau rasa takut anak dengan menceritakan kembali cerita yang berbeda.
Biblioterapi
Menggunakan buku dalam proses terapeutik dan suportif memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi suatu kejadian yang mereka alami dengan versi berbeda agar anak tidak terlalu terfokus terhadap kejadian tersebut dan agar tetap terjaga dalam kontrol.
Mimpi
Sering kali mengungngkapkan pikiran dan perasaan yang tidak disadari dan yang ditekan.mminta anak untuk bercerita tentang sebuah mimpi atau mimpi buruk ,eksplorasi dengan anak apa makna yang terkandung dalam mimpi tersebut.
Pertanyaan “Bagaimana Jika”
Contoh”bagaimana jika kamu sakit dan harus dirawat dirumah sakit?”. respon anak menggungkapkan tentang apa yang telah ,mereka ketahui,berikan kesempatan untuk membantu anak mempelajari keterampilan koping terutama dalam situasi yang potensial berbahaya.
Tiga permintaan
Libatkan pertannyaan “seandainya kamu dapat memilii tiga permintaan apapun yang dapat dikabulkan didunia ini apakah perminitaan itu?.contoh:dari pada menanyakan perasaan anak yang masih kecil tanyakan bagaimana pearasaan mereka.
Permainan asosiasi kata
Meliputi pertayaan dengan menggunakan kata-katakunci yang disebutkan.mulai dengan kata-kata netral dan kemudian kenalkan kata –kata yang dapat menimbulkan kecemasan seperti “penyakit.jarum suntik ,rumah sakit,dan operasi”pilih kata yang berhubungan dengan beberapa kejadian dalam kehidupan aanak yang relevan.
Penyelesaian kalimat
Meliputi penyajian separuh kalimat dan minta anak untuk menyelesaikan beberapa contoh pernyataan adalah hal yang paling dia sukai.
Pro dan kontra
Meliputi pilihan sebuah topik “berada di rumah sakit”dan minta anak unuk membuat daftar “lima halyang baik dan lima hal yang buruk”tentang hal tersebut tehnik ini merupakan tehnik tehnik yang sangat baikketika diaplikasikan,seperti hal-hal yang sidukai dan tidak disukai oleh anggota keluarga satu sama lain.
• Tehnik Nonverbal
Menulis
Saran yang spesifik termasuk: menulis suatu jurnal atau buku harian menulis perasaan atau pikiran yang sulit di siespresikan ,menulis “surat”yang tidak pernah dikirimkan,perhitungkan kemajuan anak lebihdari sudut pandang fisik maupun emosional.
Menggambar
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang paling berharga baik nonverbal dan verbal gambar dari anak menceritakan banyak hal tentang mereka karena gambar tersebut adalah proyeksi dari dalam diri mereka sendiri.
Sulap
gunakan tehnik sulap untuk membantu membina hubungan saling pearcaya dengan anak mendorong kepatuhan terhadap intervensi kesehatan,dan memberikan distraksi yang evektif selama prosedur yang menyakaitkan walaupun “tukang sulap”berbicara tidak ada respon verbal yang diperlukan dari anak
Permaianan
Adalah bahasa yang universal dan “pekerjaan”anak menceritakan banyak hal tentang anak-anak karena mereka memproyeksikan diri mereka sendiri melalui aktifitas .

PENGKAJIAN RIWAYAT
MELAKUKAN PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN
Format yang digunakan untuk pengkajian riwayat kesehatan dapat (1) langsung – perawat menayakakan inforasi melalui wawancara langsung dengan informan- atau (2) tidak langsung – inforan member informasi dengan mengisi beberaa jenis kuesioner.Metode langsung lebih baik dibandingkan pendekatan tidak langsung atau kombinasi keduanya.
MENGIDENTiFIKASI INFORMASI

1. Nama
2. Alamat
3. Telepon
4. Tempat dan tanggal lahir
5. Ras/Kelompok
6. Jenis kelamin
7. Agama
8. Tanggal wawancara
9. Informat

KELUHAN UTAMA(KU)
Untuk menentukan alasan spesifik yang utama bagi anak dan orang tua mencari bantuan profesional kesehatan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (RPS)
Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama
RIWAYAT kESEHATAN DAHULU
Untuk memperoleh profil penyakit anak , cedera-cedera atau pembedahan sebelumnya
Riwayat Kelahiran (Riwayat Kehamilan, Persalinan, Perinatal)
• Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya
• Alergi
• Pengobatan Terbaru
• Imunisasi
• Pertumbuhan dan Perkembangan
• Kebiasan
TINJAUAN SISTEM
Untuk meperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan masalah kesehatan Umum

• Integumen
• Kepala
• Mata
• Telinga
• Hidung
• Mulut
• Tenggorokan
• Leher
• Dada
• Respirasi
• Kardiovaskuler
• Genitourinaria
• Ginekologik
• Muskuloskeletal
• Neurologik
• Endokrin
• Gastrointetestinal

RIWAYAT PENGOBATAN KELUARGA
Untuk mengidentifikasi adanya factor genetika atau penyakit yang memilkii kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhdap penyakit menular pada anggota keluarga dan kebiasaan keluarga yang dapat mempengaruhi kesehatan anak, seperti merokok dan penggunanaan bahan kimia lain
RIWAYAT PSIKOSOSIAL :Untuk memperoleh informasi yang menyangkut konsep diri anak
RIWAYAT SEKSUAL :Untuk memperoleh informasi yang menyangkut masalah seksual anak dan/atau akivitas seksual dan adanya data-data yang relevan tentang aktivitas seksual orang dewasa yang dapat mempengaruhi anak terseut
RIWAYAT KELUARGA
Untuk mengembangkan pemahaman tentang anak sebagai individu dan sebagai anggota keluarga dan komunitas
1. Komposisi Keluarga
2. Lingkungan rumah dan Komunitas
3. Pekerjaan dan pendidikan anggota keluarga
4. Tradisi budaya dan agama
5. Fungsi dan hubungan keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
1. Data umum :
Nama kepala keluarga (KK), alamat dan telpon, pekerjaan kepala keluarga, pendidikan kepala keluarga dan komposisi keluarga. Selain itu, perlu dikaji pula tentang :
• Tipe keluarga : menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut
• Suku bangsa : mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
• Agama :mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
• Status sosial ekonomi keluarga : status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
• Aktivitas rekreasi keluarga : Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
• Tahap perkembangan keluarga saat ini :Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti. Misalnya : keluarga Bpk. A mempunyai 2 orang anak, anak pertama berusia 8 tahun dan anak kedua berusia 5 tahun, maka keluarga Bpk. A berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
• Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga, serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi. Misalnya : keluarga tengah baya, yang seharusnya sudah mampu mendirikan keluarga sendiri, tetapi belum mempunyai rumah sendiri sehingga beberapa tugas tidak terpenuhi.
• Riwayat keluarga inti : Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imuniasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga, serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
• Riwayat keluarga sebelumnya
3. Pengkajian Lingkungan
• Karakteristik rumah
• Karakteristik tetangga dan komunitas setempat
• Mobilitas geografis keluarga
• Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
• Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
• Pola komunikasi keluarga
• Struktur kekuatan keluarga
• Struktur peran
• Nilai atau norma keluarga
• Fungsi keluarga, meliputi:
 Fungsi afektif : yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
 Fungsi sosialisasi :bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
 Fungsi perawatan kesehatan :kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
 Fungsi reproduksi :adalah berapa jumlah anak, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga dan metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
 Fungsi ekonomi : adalah sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, serta sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
5. Stress dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek :yang memerlukan penyelesaian dalam waktu + 6 bulan, Stressor jangka panjang yaitu memerlukan penyelesaian dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
 Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor : adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi/stressor (Strategi koping yang digunakan, Strategi adaptasi disfungsional)
6. Pemeriksaan fisik :Dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
7. Harapan keluarga : Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar